Pengertian Dan Batasan Manajemen

Manajemen itu sendiri berasal dari kata manage. Kata manage berasal dari bahasa Italia, yaitu maneggiare, di mana kata ini berasal dari bahasa latin, yakni manus yang berarti hand (tangan). Kata manage dalam bahsaa Perancis berarti house-keeping (rumah tangga). Dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictionary, Hingga saat ini, bangsa Indonesia yang merupakan salah satu bangsa yang besar diantara negara-negara yang ada di atas bumi ini, belum memiliki suatu bentuk/format yang pas mengenai gaya (Style) manajemennya, bila dibandingkan dengan Jepang, Cina atau Amerika dan negara-negara Eropah, yang tampaknya sudah menemukan bentuk gaya manajemen yang dijalankannya selama ini. Hal tersebut bukan berarti bahwa pengelolaan administrasi negara dan bisnis selama ini di Indonesia tidak memakai konsep manajemen.

Para pimpinan administrasi negara dan pimpinan perusahaan kebanyakan masih mengadopsi bentuk menajemen Amerika, Jepang, Cina serta bentuk lainnya, atau bahkan ada yang memadukan berbagai bentuk gaya manajemen tersebut dalam menjalankan organisasinya. Sehingga dengan demikian, gaya manajemen yang asli dan khas Indonesia belum kelihatan. Padahal kalau mengikuti pola dan jalan pikiran Peter F. Drucker (1977:7), manajemen menyandang fungsi sosial. Manajemen tidak dapat dipisahkan dari masyarakat atau bagian dari masyarakat yang dilayaninya, sehingga tak terlepas dari kaitan budaya (kultur) yang disandang oleh masyarakat yang dilayaninya. Kultur itu bahkan tampil sebagai bagian terpadu dalam keseluruhan manajemen tersebut, hingga saat ini kita mengenal sebutan Manajemen Gaya Amerika, Manajemen Gaya Cina, Manajemen Gaya Jepang, Manajemen Gaya Barat dan sebagainya.

Catatan pengalaman secara empiris bangsa Indonesia sejak baru merdeka hingga saat ini, memperlihatkan betapa banyaknya salah urus (mis-management) dalam kehidupan sehari-hari, yang ditandai oleh parahnya birokrasi negara dan merajalelanya kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) di hampir semua segi. Disamping, pada saat yang sama bangsa Indonesia harus menghadapi perlombaan atau kompetisi dengan negara-negara lain dalam upaya memulihkan sendi-sendi kehidupan negara dan masyarakat yang sudah amat terpuruk.
Dari paparan di atas, dirasakan sangat mendesak (urgent) untuk mengembangkan kekuatan imbangan yang ada pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, yaitu berpa pengembangan manajemen yang berciri khas Indonesia. Hal ini sangat penting, sebab bila tidak demikian, maka gaya manajemen dari luar yang sebenarnya tidak cocok untuk Indonesia dipaksakan diterapkan, sehingga mengakibatkan kegagalan pengelolaan administrasi negara dan swasta seperti pada periode yang lalu. Gagal atau berhasinya manajemen Indonesia, tentunya sangat tergantung dari cara penyaringan dari berbagai budaya (suku/etnis) yang ada di masyarakat Indonesia serta penerapannya dalam kehidupan organisasi.

Manajemen itu sendiri berasal dari kata manage. Kata manage berasal dari bahasa Italia, yaitu maneggiare, di mana kata ini berasal dari bahasa latin, yakni manus yang berarti hand (tangan). Kata manage dalam bahsaa Perancis berarti house-keeping (rumah tangga). Dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictionary, kata management diberikan penjelasan sebagai : the act or art of managing, conduct, direction, and controll. Di sisi lain banyak ahli manajemen memberi batasan tentang manajemen, yaitu diantaranya Terry (1972), Robins (1991), Bartol dan Martin (1994) dan Stoner, dkk (1995). Terry (1972:4) menyatakan bahwa manajemen adalah sesuatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan tenaga manusia dan sumberdya lainnya. Robbins (1991:5) memberi pengertian manajemen sebagai suatu proses kegiatan untuk mencapai sesuatu secara efisien melalui orang lain. Proses kegiatan tersebut terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan pengawasan. Sedangkan Bartol dan Martin (1994:6) menyatakan bahwa manajemen adalah suatu proses mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan memanfaatkan empat fungsi utama, yakni perencanaan. Pengorganisasian, memimpin dan pengawasan. Terakhir batasan dari Stoner, dkk (1995:7) yang menyatakan bahwa manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.

Dari empat pendapat para ahli tersebut, ada empat batasan tentang manajemen yang bisa ditarik yang merupakan ide pokok yang sangat penting  untuk diperhatikan, yaitu (1) identitas manajemen adalah suatu proses, (20 fungsi-fungsi fundamental manajemen, (3) arah proses manajemen, dan (4) unsur-unsur manajemen. Identitas manajemen sebagau suatu proses dikatakan oleh Pariasta Westra (1981:264) sebagai rangkaian perbuatan manusia yang mengandung sesuatu maksud tertentu yang memang dikehendaki oleh orang yang melakukan kegiatan tersebut. Sedangkan Siagian (dalam Gorda, 1999:78) menyatakan bahwa proses berarti suatu kegiatan yang terus menerus dilaksanakan. Dengan demikian, pengertian proses yang dikemukakan oleh dua hali tersebut di atas memberikan informasi bahwa kegiatan mencapai tujuan organisasi tidak dapat dilakukan dengan satu kegiatan saja seperti membalikkan tangan, melainkan suatu kegiatan secara bertahap dan berkelanjutan serta secara sadar dilaksanakan. Hal ini berarti proses tersebut dilakukan dengan penuh perhitungan dengan memperhatikan kemampuan sumber daya  yang dimiliki oleh organisasi. Mengenai fungsi-fungsi fundamental manajemen, tampaknya hampir seluruh ahli sepakat intinya ada empat, yaitu planning, organizing, actuating dan controlling.

Pada umumnya organisasi di Indonesia mengalami keterbatasan dalam bidang sumber daya, sementara di sisi lain tujuan yang ingin dicapai harus bisa dilakukan secara baik. Proses manajemen itu sendiri diarahkan kepada usaha-usaha anggota organisasi untuk meningkatkan produktivitasnya melalui pemanfaatan secara efektif dan efisien sumber daya yang tersedia. Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input). Keluaran bisa terdiri barang atau jasa. Sedangkan masukan terdiri dari sumber daya manusia (human resorces), dan modal (capital), peralatan-peralatan (materials), dan sumber daya lainnya. Efisiensi adalah kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya (masukan), sedangkan efektivitas adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai.Unsur-unsur manajemen, pada umumnya terdiri dari 6 (enam) yang dikenal dengan the six M’S, yaitu Men, Money, Materials, Machines, Methods and Markets. Diantara seluruh unsur tersebut, men (manusia) adalah unsur yang paling penting di dalam proses manajemen, sebab manajemen itu ada karena adanya dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Hal ini berarti manusia merumuskan tujuan, manusia yang menyusun organisasi sebagai wadah pencapaian tujuan, manusia pula yang bekerja untuk mencapai tujuan dan sekaligus manusia pula yang mengendalikan serta menikmati hasil-hasil yang dicapai.



MANAJEMEN INDONESIA
Perpaduan Manajemen Barat Dan Timur
Serta Budaya Tradisional

ENDANG SULISTYA RINI, SE. M.Si
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Universitas Sumatera Utara

Comments

Subscribe Us